Berbagai Tumbuhan Obat
Obat
obat tradisional semakin mendapat tempat di masyarakat. Tidak lagi
patut setangga lebih rendah dari obat modern. Hasil eksplorasi farmasi
membuktikan bukan hanya satu resep untuk satu penyakit. Banyak sekali
tumbuhan yang bias dijadikan obat, baik yang sudah diteliti secara
ilmiah atau belum, sesuai praktek nenek moyang. Maka perlu diperluas
informasi mengenai obat-obatan tradisional demi melindungi kesehatan
masyarakat.
Sesuai
dengan back to nature, kembali ke alam, Manfaat Apotik Hidup ini
menolehkan harapan terkikisnya asumsi umum bahwa ramuan/obat tradisional
yang telah dipraktekkan nenek moyang kita tak lagi dikonsumsi orang
modern. Lebih dari itu perlu disadari, dengan mempelajari ramuan
tradisional berarti kita telah berupaya melestarikan budaya bangsa,
memahami cara berobat cepat, mudah, lagi murah.
BERBAGAI TUMBUHAN OBAT, KHASIAT, KANDUNGAN KIMIA, DAN KEGUNAANNYA.
ALANG-ALANG (Imperata Cylindrica L.)
Tanaman ini termasuk familia Poaceae. Nama daerah: rih (Batak), alalang (Minangkabau), lioh (Lampung), neleleng laku (Aceh), ki eurin (Sunda), alang-alalng (Jawa), lalang (Madura), rii (Flores), re (Sumbawa), halalang (Kalimantan), kalepip (Irian), kusu-kusu (Tidore).
Deskripsi:
Habitus semak, menahun, tinggi 1-1,5 m, batang lunak, bulat, pendek,
beruas-ruas pada tiap buku terdapat rambut, putih keunguan, daun
tunggal, lanset, tepi rata,, hijau; Bunga majemuk, bentuk malai, panjang
16-30 cm, benang sari dua, kepala sari putih, atau ungu, tangkai putik
dua; Buah buni, bulat telur, berbulu kuning; Biji bulat, cokelat; Akar
seraput, putih kotor.
Kandungan kimia: akar mengandung saponin dan tannin, sedangkan daun mengandung polifenol.
Kegunaan:
melancarkan air seni, mengobati kencing batu, hipertensi akibat sakit
ginjal, radang paru-paru, asma, mimisan, prospat.
BAWANG MERAH (Allium cepa L.)
Tanaman
ini termasuk familia Liliaceae. Tumbuhan ini banyak tumbuh semusim di
tanah yang banyak mendapat sinar matahari. Dapat dikembangkan melalui
umbinya.
Kandungan kimia: flavonglikosida, sulfur.
Kegunaan:
mengobati demam pada anak, perut kembung, masuk angin, kerokan,
disentri, hipertensi, kutu air, bisul/luka, payudara bengkak/mastitis,
melancarkan air seni pada anak disertai demam.
BAWANG PUTIH (Alivium sativum L.)
Tanaman ini termasuk familia Liliaceae. Tumbuhan ini tumbuh semusim. Bisa dikembangkan melalui umbinya.
Kandungan kimia: minyak atsiri, saponin, flovonoida, polifenol, kalium, saltivine, diallysulfide. Kegunaan: mengobati hipertensi, sakit kepala, flu, disentri, batuk, rejan dan
brokhitis, borok, luka kena benda tajam berkarat, cacingan, nyeri haid,
migrain, perut kembung, bisul yang baru tumbuh, maag, masuk angin,mengeluarkan serpihan kaca/kayu/duri, asma, gigitan serangga beracun.
BANDOTAN (Ageratum conyzoides)
Tanaman
ini termasuk familia Compositae. Tempat tumbuhnya di sawah-sawah,
ladang, semak belukar, halaman kebun, tepi jalan, tanggul, dan tepi air.
Pengembang biakannya dapat dilakukan dengan penyebaran biji. Nama
daerah: babandotan (Sunda), bandotan (Melayu/Jawa), wedusan (Jawa Tenggah).
Deskripsi:
habitus herba, tinggi 10-120 cm, batang tegak atau terbaring, Daun
tunggal, bulat telur, panjang 3-4 cm, lebar 1-2,5 cm, hijau, Bunga
majemuk di ketiak daun, malairata, panjang 6-8 mm, tangkai berambut,
kelopak berbulu, hijau, mahkota bentuk lonceng, putih atau ungu, Akar
tunggang, putih kotor.
Kandungan kimia: saponin, flavonoida, polifenol, minyak atsiri, kumarini, eugenol 5% dan HCN. Kegunaan: disentri, mencret, luka (obat luar), penurun panas.
BELIMBING WULUH (Averhoa bilimbi L.)
Belimbing
wuluh termasuk familia Oxalidaceae. Tumbuh diketinggian 500-an meter
dpl. Berkembang biak lewat biji atau cangkok. Nama daerah: limeng (Aceh), selemeng (Gayo), asom belimbing (Padang), balimbingan (Batak), malibi asam (Nias), balimbing, blimbing, belimbing wuluh (Jawa), balimbing, calincing, calincing wuluh (Sunda), balimbing bulu (Madura), blingbing buloh (Bali), calene (Bugis), malibi (Halmahera), blimbi (Tidore), cucumber tree (Inggris), kamias (Filipina), blibi (Tidore).
Deskripsi:
Habitus pohon, tinggi 5-10 cm; Batang tegak, bercabang, permukaan
kasar, banyak benjolan, hijau kotor; Daun majemuk, anak daun 25-45
helai, bulat telur, ujung meruncing, panjang 7-10 cm, lebar 1-3 cm,
hijau muda, hijau; Bunga majemuk, pada tonjolan batang dan cabang,
menggantung, panjang 5-20 cm, kelopak 6 mm, ungu; Buah buni, bulat
panjang 4-5 cm, hijau kekuningan; Akar tunggang, cokelat kehitaman.
Kandumgan
kimia: Batang belimbing wuluh mengandung saponin, tannin, glucoside,
kalsium oksalat, sulfur, asam format. Sedangkan Daunnya mengandung
tannin, sulfur, asam format, perokside.
Kegunaan: mengobati gusi berdarah, jerawat, hipertensi, batuk, diabetes, gondokan, rematik, sariawan, sakit gigi.
BELUNTAS (Plucea indicca Less)
Tanaman ini termasuk familia Asteraceae. Tumbuh pada ketinggian 1000 meter dpl. Pengembangannya dengan stek. Nama daerah: beluntas, luntas (Jawa), baluntas (Madura), baruntas (Sunda), lanutasa (Makasar), lenabou (Timor), bunga tanaman pagar (Nias).
Deskripsi:
Habitus perdu, tinggi 1-1,5 m; Batang berkayu, bulat, tegak, bercabang;
Daun tunggal, bulat telur, panjang 3,8-6,4 cm, lebar 4 cm, hijau mudah,
hijau; Bunga majemuk, putik bentuk jarum, panjang 5 mm, hitam
kecokelatan, kepala sari ungu; Akar tunggang, becabang putih kotor.
Kandungan kimia: flavonoida, tanin, minyak atsiri, asam chlorogenik, natrium, kalium, aluminium, kalsium, magnesium dan fosfor.
Kegunaan:
obat demam, bau badan dan bau mulut, pegal linu, keputihan, nyeri
pinggang dan pinggul, rematik, sakit perut, nyeri haid, gangguan
pencernaan pada anak.
BENGLE (Zingiber casumunar)
Tanaman
ini termasuk familia Zingiberaceae. Tumbuh pada ketinggian 1300 meter
dpl. Berkembang biak melalui rimpang yang bertunas. Nama daerah: mungle (Aceh), bengle (Gayo, Jawa Tengah), bungle (Batak), bantai (Minangkabau), kunyit bolai (Melayu), gundre boli (Nias), panglai (Sunda), pandiang (Madura), banggele (Bali), bangles (Dayak), unil makei (Ambon), Bangle (Ternate).
Deskripsi:
Habitus herba, semusim, tegak, tinggi 1-1,5 m; Batang hijau; Daun
tunggal, lonjong tipis, ujung runcing, tepi rata, berbulu, panjang 23-35
cm, lebar 20-25 cm, hijau; Bunga majemuk, bentuk tandan, di ujung
batang, panjang 6-10 cm, lebar 4-6 cm, ujung persegi, hijau
kemerah-merahan; Akar serabut, putih kotor.
Kegunaan: obat sakit perut, asma, rematik, cacing gelang dan kremi, demam bagi perempuan yang baru melahirkan.
BROTOWALI (Tinospora crispa miers. Hook. F. & Thems)
Tanaman
ini termasuk familia menispermaceae. Tumbuh pada ketinggian 1000 meter
dpl. Pengembang biakannya dengan stek. Nama daerah: bratawali (Melayu), andawali (Sunda), brotowali (Jateng), antawali (Bali).
Deskripsi:
Habitus semak, memanjat; Batang bulat, berkayu, permukaan
benjol-benjol, becabang, hijau; Daun tunggal, bentuk jantung, ujung
runcing, panjang 7-12 cm, lebar 7-11 cm, bertangkai hijau; Bunga
majumuk, bentuk tandan, teletak pada batang, kelopak tiga, bulat telur,
kecil, mahkota enam, bentuk benang, bulat telur, hijau, benang sari
enem, tangkai hijau muda, kepala sari kuning, hijau muda; Akar tunggang
putih kotor.
Kandungan kimia: alkaloida, tanin flavonoida, zat pahit pkroretin, alkaloid berberina.
Kegunaan: obat luka, koreng, kudis, gatal-gatal, penambah nafsu makan, malaria, demam, hepatitis, diabetes, rematik.
CABE JAWA (Piper retrofractum Vahl.)
Tanaman
ini termasuk familia piperaceae. Cocok di tanam pada tanah yang tidak
lembab dan porus (banyak mengandung pasir). Tumbuh di ketnggian 600
meter dpl. Pengembang biakannya melalui stek atau lewat biji. Nama
daerah: lada panjang, cabai panjang (Sumatera), cabe jamu, cabean, cabe sula (Jawa), cabi jamo, cabi ongu, dan cabi solah (Madura), rica jawa (Tidore).
Deskripsi:
Habitus semak, menjalar, panjang 12 m; Batang bulat, berkayu, membelit
beruas, hijau; Daun tunggal, lonjong, permukaan atas licin, permukaan
bawah berbintik-bintik, panjang 8,5-20 cm, lebar 3-7 cm, hijau; Bunga
majemuk, bentuk bulir, tangkai panjang 0,5- 2 cm, benang sari dua-tiga
pendek, kuning, putik 2-3 buah, hijau kekuningan; Buah lonjong, masih
muda hijau setelah tua merah; Akar tunggang, putih pucat.
Kandungan
kimia: buah, daun, dan batang mengandung alkaloida, saponin, dan
polifenol, disamping itu buah juga mengandung minyak atsiri, zat pedas
piperine, tetrahidropiperic acids, 1-undecylenyl-3, 4-menthylenedioxy
benzene, piperidine, n-isobutil-decatrans-2-trans-4-dienamiode, dan
sesamin.
Kegunaan:
obat kuat, membersihkan rahim sehabis melahirkan, batuk, pencernaan
terganggu, brochitis, ayan, demam setelah melahirkan, menguatkan
paru-paru, lambung, jantung, liver, sakit gigi.